Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sejarah bahasa Madura?
2.
Bagaimana Dialek-dialek bahasa Madura?
3.
Dimana saja persebaran bahasa Madura?
Sistem
Bahasa Madura
Bahasa
Madura merupakan anak cabang dari bahasa Austronesia ranting Malayo-Polinesia,
sehingga mempunyai kesamaan dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa
Madura banyak terpengaruh oleh Bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa. Pengaruh
bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk sistem hierarki berbahasa sebagai akibat
pendudukan Mataram atas Pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini
yang berakar dari bahasa Indonesia atau Melayu bahkan dengan Minangkabau, tetapi sudah tentu dengan lafal yang berbeda. Contoh :bhila (huruf
"a" dibaca [e] (info) sama
dengan, bila = kapan oreng = orang, tadha' =
tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Melayu
Pontianak). Bahasa Madura memiliki sistem pelafalan yang unik. Begitu uniknya
sehingga orang lain yang ingin mempelajari bahasa Madura akan mengalami
kesulitan, khususnya dari segi penghapalan.
Bahasa
Madura memiliki beberapa dialek, yaitu: Dialek Bangkalan, dialek Sampang,
dialek Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek Kangean. Dialek yang dijadikan
acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu
merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura. Sedangkan dialek-dialek lainnya
merupakan dialek rural yang lambat laun bercampur seiring dengan mobilisasi
yang terjadi di kalangan masyarakat Madura. Di Pulau Jawa, dialek-dialek
tersebut seringkali bercampur dengan Bahasa Jawa sehingga kerap mereka lebih
suka dipanggil sebagai Pendalungan daripada sebagai Madura. Masyarakat di Pulau
Jawa, terkecuali daerah Situbondo, Bondowoso, dan bagian timur Probolinggo umumnya
menguasai Bahasa Jawa selain
Madura.
Bahasa
Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang, dan terpusat di Pulau Madura,
Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan
Tapal Kuda terbentang dari
Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.
Bahasa Kangean, walau serumpun,
dianggap bahasa tersendiri. Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di
kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat,
sedangkan diKalimantan Tengah mereka
berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun
kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap
bahasa ibu mereka.
Daftar
Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Madura
diakses pada 09/10/13 pukul 19:37
http://sejarahkotasumenep.blogspot.com/2011/07/budaya-bahasa-madura.html
diakses pada 09/10/13 pukul 16:22
No comments:
Post a Comment