Saturday 7 October 2017

Menurut Gideon Sjoberg Kota Pra-Industri dan Kota Industri

Kota Pra-Industri memiliki ciri-ciri yang menonjol pada tahapan agricultural sehingga penduduknya sudah mengenal teknik bertanam yang baik.
Pada pola perkotaan  masyarakat pra industri memiliki gejala yang biasa ditemui di pusat kegiatan seperti pusat pemerintahan, ruang public (tempat masyarakat berinteraksi), tempat beribadah, pasar tradisional (tempat distribusi barang dari kota ke desa ataupun sebaliknya) dan tempat pemenuhan kebutuhan barang-barang bagi masyarakat kota ataupun desa. Keempat tempat pusat kegiatan  tersebut biasanya berdekatan yang merupakan kegiatan pokok dari kota pra industri.
Pada masa pra industri, status orang didasarkan pada keturunan atau seseorang yang dilahirkan dari kelompok bangsawan, serta merta ia memiliki status sebagai bangsawan. Dikarenakan status dan strata sangat kuat dipertahankan oleh masing-masing kelompok strata maka pola pemukiman masyarakat kota pra-industri ini cenderung berkelompok-kelompok (pengelompokan berdasarkan status, etnis/suku bangsa, dan ragam pekerjaan).
Kota Industri memiliki bentuk kota yang lebih berkembang dari kota pra-industri. kota-kota industri mengandalkan teknologi mesin dan sumber energi untuk melakukan banyak tugas yang sebelumnya dilakukan dengan tangan. Kelahiran dunia industri di kota ini memerlukan banyak tenaga kerja baik tenaga terampil tingkat atas, menengah, maupun kasar.
Teknologi mulai berkembang dan pusat-pusat industri yang mulai tersebar di kota, sehingga lebih menunjukkan adanya surplus kapital pada masyakarat dan mereka memiliki kemampuan dalam pengumpulan modal untuk mendirikan suatu industri. Kota industri lahir karena masyarakat kota memiliki surplus tertentu dimana surplus ini tidak hanya surplus kapital tetapi juga teknologi, sumber daya manusia, dan manusia.
Pada pola pemukiman di kota industri ini tidak memiliki keteraturan sehingga menyebabkan penataan kota berjalan lambat.  Pada kota ini kegiatan industri sangat menonjol, sistem kemasyarakatan agraris berubah menjadi industris. Sistem ekonomi natural berganti menjadi kapital dan pada masa perubahan yang drastis ini menyebabkan kota mengalami kekacauan fisik dan manajemen.




No comments:

Post a Comment