Saturday 7 October 2017

Review Explaining Human Actions and Environmental Changes By Andrew P Vayda

Oleh: Basyarul Aziz


Hubungan kausalitas ditekankan pada deskripsi tindakan manusia dan perubahan lingkungan. Deskripsi dan sudut pandang juga ditekankan untuk mendapatkan pandangan yang menjadi landasan dalam pemikiran. Pandangan yang terdiri dari pandangan luar maupun dalam dari pemikiran filsuf (metafisika) dan pandangan pragmatis yang merupakan pandangan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu seperti gerakan perubahan penggunaan lahan. Sebab-akibat mengacu pada sebuah fakta dan fitur seperti peristiwa kebakaran hutan di Indonesia dari seorang predator illegal logging yang melukakan kegiatan penebangan dengan meninggalkan residu kayu yang mudah terbakar dan mengubah iklim mikro hutan. Peristiwa kebakaran hutan merupakan sebuah fakta dan pertanyaan seputar kebakaran hutan tentang penyebab kebakaran dan perilaku api yang berkaitan dengan kegiatan logging merupakan sebuah fitur.
Pemahaman tentang kausalitas tidak hanya terpaku pada hubungan sebab akibat melainkan juga informasi dalam sebuah peristiwa yang datang dalam bentuk  dan ukuran dari yang spesifik ke umum. Dalam menyampaikan informasi menekankan pada explanandum (apa yang seharusnya dijelaskan). Informosi dibentuk berdasakan fitur dan  sejarah penyebab terjadinya suatu peristiwa.Informasi  terkait dengan kausalitas terdiri dari dua jenis yakni pertama, informasi yang melibatkan objek dan  kedua, terkait dengan mental seperti kasus penelitian Evan-Pritchart di Suku Bangsa Zande tentang pengetahuan mereka dalam menjelaskan kehidupan sehari-hari yang dihubungkan dengan peristiwa sihir. Informasi didapatkan dari sebuah metode dengan mengidentifikasi kejadian sebelumnya untuk membuka kemungkinan peristiwa yang dijelaskan, mengajukan pertanyaan faktual, penggunaan metode statistic untuk memperoleh informasi yang mewakili dan melakukan generalisasi. Implikasi dari informasi yang didapatkan adalah sebuah penilaian tehadap baik-buruk. Dalam penilaian ini harus menghindari bias  relevan dan menghindari kegagalan dalam menilai. Seperti dalam kasus Suku Bangsa Bugis yang melakukan migrasi di Kalimantan yang berhasil melakukan adaptasi dengan menanam pohon yang memiliki nilai komersial. Kasus ini alam penilaian harus memiliki kebutuhan akan bukti dan mempertimbangkan hubungan sebab akibat. 
Isu yang penulis contohkan disini adalah tentang isu Environmental Racism dimana dalam kasus Nelayan Suku Bangsa Madura yang tinggal di sekitar area wilayah Pantai Kenjeran, Surabaya. Kondisi laut yang tidak menentu yang menyebabkan apabila dalam  musim hujan lingkungan mereka terkena dampak dari badai sehingga menyebabkan beberapa perahu nelayan Madura rusak. Peristiwa ini merupakan sebuah fakta dan informasi yang didapatkan merupakan hubungan sebab akibat migrasi dengan kondisi lingkungan pantai yang tidak menentu  sehingga mereka harus melakukan adaptasi.

1 comment: