Saturday 7 October 2017

Teori Max Weber: Modernisasi

 Teori Max Weber menekankan tentang nilai-nilai budaya yang menjelaskan tentang peran agama dalam pembentukan kapitalisme. Peran agama yang dikemukakan disini mempunyai peran yang menentukan dalam mempengaruhi tingkah laku individu. Kalau nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dapat diarahkan kepada sikap yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi, maka proses pembangunan dalam masyarakat dapat terlaksana. Salah satu topik yang penting bagi masalah pembangunan yang dibahas oleh Max Weber adalah tentang peran agama sebagai faktor yang menyebabkan munculnya kapitalisme di Eropa Barat dan Amerika Serikat.  Mengapa beberapa negara di Eropa dan Amerikan Serikat mengalami kemajuan ekonomi yang pesat dibawah sistem kapitalisme.
Setelah melakukan analisis, Weber mencapai kesimpulan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah apa yang disebut Etika Protestan. Studi Weber ini merupakan salah satu studi pertama yang meneliti hubungan antara agama dan pertumbuhan ekonomi. Kalau agama kita perluas menjadi kebudayaan, studi Weber ini menjadi perangsang utama bagi munculnya studi tentang aspek kebudayaan tentang pembangunan. Dalam melakukan penelitian tentang aspek kebudayaan ini, peran agama pun menjadi sangat penting sebagai salah satu nilai kemasyarakatan yang sangat berpengaruh terhadap warga masyarakat tersebut. Sementara itu, istilah Etika Protestan menjadi sebuah konsep umum yang tidak dihubungkan lagi dengan agama Protestan itu sendiri. Etika Protestan menjadi sebuah nilai tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses. 
Teori David McCleland : Need For Achievement
Teori ini menekankan pada aspek-aspek psikologi individu. Bagi McCleland, Need of achievement (kebutuhan untuk berprestasi), merupakan kebutuhan untuk mencapi sukses, yang diukur berdasarkan standar kesempatan dalm diri sesorang. Kebutuhan ini berhubungan erat denagn pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha ntuk mencapai prestasi tertentu. Motivasi berprestasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Sebagai contoh, manajer yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan bekerja sebaik-baiknya agar dapat mencapai prestasi kerja dengan predikat terpuji. David C. Mc.Clelland (1961:112) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi, yaitu:
1.      Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2.      Berani mengambil dan memikul resiko.
3.      Memiliki tujuan yang realistik.
4.      Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan.
5.      Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan.
6.      Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
Teori Alex Inkeles: Manusia Modern

Teori Alex Inkeles menekankan tentang lingkungan material dalam hal ini lingkungan pekerjaan. Teori pada dasarnya berbicara tentang pentingnya faktor manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan dalam hal ini manusia modern. Tokoh ini mencoba memberikan ciri-ciri dari manusia modern, seperti : keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan masa depan, punya kesanggupan merencanakan, percaya bahwa manusia bisa menguasai alam. Alex Inkeles beranggapan, bahwa bagaimanapun juga manusia bisa diubah secara mendasar setelah dia menjadi dewasa, dan karena itu tidak ada manusia yang tetap menjadi tradisional dalam pandangan dan kepribadiannya hanya karena dia dibesarkan dalam sebuah masyarakat yang tradisional. Artinya, dengan memberikan lingkungan yang tepat, setiap orang bisa diubah menjadi manusia modern setelah dia mencapai dewasa.

No comments:

Post a Comment