Tahap-Tahap Linear Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang linear (mono-economic approach) inilah yang menjadi syarat pembangunan untuk mencapai ‘status lebih maju’. Rostow membagi proses pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu:
1. Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan karakteristiknya:
• Pertanian padat tenaga kerja;
• Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era Newton);
• Ekonomi mata pencaharian;
• Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan; dan
• Adanya sistem barter.
2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for takeoff), yang ditandai dengan:
• Pendirian industri-industri pertambangan;
• Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian;
• Perlunya pendanaan asing;
• Tabungan dan investasi meningkat;
• Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional;
• Adanya elit-elit baru;
• Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.
3. Tahap tinggal landas (the take-off), yaitu ditandai dengan:
• Industrialisasi meningkat;
• Tabungan dan investasi semakin meningkat;
• Peningkatan pertumbuhan regional;
• Tenaga kerja di sektor pertanian menurun;
• Stimulus ekonomi berupa revolusi politik,
• Inovasi teknologi,
• Perubahan ekonomi internasional,
• Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10 persen dari Pendapatan nasional,
• Sektor usaha pengolahan (manufaktur),
• Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan).
4. Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity), ciri-cirinya:
• Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan;
• Diversifikasi industri;
• Penggunaan teknologi secara meluas;
• Pembangunan di sektor-sektor baru;
• Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 persen dari pendapatan nasional.
5. Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption) dengan:
• Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
• Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa;
• Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran
No comments:
Post a Comment